Minggu, 19 Mei 2024
  • Pondok Pesantren Putri IMMIM Pangkep, Pesantren yang khusus menerima santri putri ini, kampusnya berada di bilangan jalan poros Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep

Fenomena Belajar Qiraat

Hafidz Qur'an

Hafidz Qur’an. (foto: ist/*)

Oleh: Imam Safi’i, S.S. M.Pd

Related Post: Seputar Ilmu Qiraat: Silsilah Qiraat Ashim

BLOGGURU – Di era modern seperti saat ini kita dimanjakan dengan kecanggihan teknologi sehingga apapun jadi lebih mudah. Salah satu contoh kemudahan tersebut adalah Kemudahan dalam belajar qiraat, kalau dulu untuk belajar Qiraat Sab’ah seakan-akan sangat sulit sekali, selain adanya persyaratan-persyaratan yang ketat, referensi kitabnya juga terbatas, dan itu pun berbahasa Arab.

Tapi sekarang semuanya jadi lebih mudah, sudah banyak kitab qiraat yang beredar dipasaran baik yang berbahasa Arab maupun Indonesia. Didukung lagi banyaknya cetakan mushaf qiraat, baik periwayat atau jama’ qiraat yang lengkap dengan keterangan dan penjelasan kaidahnya juga. Bahkan ada yang dibantu dengan tulisan warna-warni sehingga lebih menarik dan mudah untuk dipelajari.

Kendati demikian, ada hal yang tidak bisa tergantikan yakni talaqqi dan musyafahah, Karena keduanya menjadi syarat wajib dalam mempelajari ilmu qiraat maupun ilmu keislaman yang lain.

Walaupun sekarang banyak tutorial qiraat di yaoutube, mushaf qiraat juga bertebaran, namun itu hanya sebagai media untuk mempermudah belajar, bukan yang utama. Karena dalam beberapa praktek bacaan seperti cara melafalkan tashil, Raum, Isymam, ikhtilas dsb, membutuhkan talaqqi pada guru yang ahli dan kompeten untuk mengajari dan mengoreksi bacaan kita sebagaimana dulu Nabi juga disima’ oleh malaikat Jibril Alaihis salam.

Maka tidak heran Ibnu Jazari mengatakan : Walaupun seseorang hafal kitab Taisir dan Matn Syathibiyah, tapi belum pernah Talaqqi dan Musyafahah dengan seorang guru yang mutqin dan kompeten maka ia belum bisa disebut Qori’. (*)

 

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR