Oleh: Muhammad Farid Wajdi *)
BLOGGURU – Kitab Fathul Izar itu kitab tentang apa? KITAB Fathul Izar ialah kitab yang berisi edukasi pendidikan seks, tata aturan, adab berhubungan, posisi kenikmatan dan larangan, dan hari atau malam-malam yang diperbolehkan berhubungan seks sesuai dengan anjuran agama Islam.
Berikut ini terjemah (3): Etika Bersenggama – آدَابُ الجِمَاع
Etika bersenggama itu tiga sebelumnya, tiga sat melakukannya dan tiga sesudahnya.
adapun tiga yang sebelumnya yaitu: mendahulukan bercumbu supaya hati isteri tidak tertekan dan mudah melampiaskan hasratnya.
Sampai ketika suami menguasai serta tubuh istri menggeliat dan ia minta dekapan suami, maka suami mendekan istri.
yang kedua adalah menjaga waktu bersenggama.
Maka jangan menyutubuhi isteri dengan posisi berlutut, karena hal demikian memberatkannya.
Atau tidur miring karena hal demikian menyebabkan sakit pinggang.
Dan jangan memposisikan isteri di atasnya, karena hal demikian mengakibatkan kencing batu.
tetapi isteri dalam posisi terlentang seraya mengangkat kakinya, karene itu posisi bersenggama yang terbaik.
Yang ketika adalah memperhatikan waktu bersenggama maksunya waktu penetrasi dengan membaca ta’awudz dan basmalah. dan menggosok-gosokkan penis di sekitar vagina, meremas payudara dan hal lain yang dapat membangkitkan syahwat istri.
Adapun etika saat bersenggama maka yang pertama yaitu penetrasi dilakukan secara pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa (ritmis).
Yang kedua yaitu menahan (ejakulasi) pada saat birahinya mulai bangkit, sampai tuntas orgasme istri. Karena hal tesebut dapat menumbuhkan rasa cinta di hati.
Yang ketiga kendaknya suami tidak terburu-buru mencabut dzakar ketika ia merasakan mani istri, karena hal itu dapat melemahkan dzakar.
Dan jangan mencabut dzakar (saat enjakulasi) karena hal tersebut itu merugikan istri.
adapun tiga etika setelah bersenggama maka yang pertama adalah suami menyuruh isteri tidur miring ke kanan agar anak menjadi laki-laki, insya Allah.
Bila isteri tidur miring ke kiri maka anak menjadi perempuan. menurut hasil percobaan.
Suami mengucapkan dzikir yang dari Nabi di dalam hati sesuai yaitu: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, kemudian menjadikannya keturunan dan besan. Dan adalah Tuhanmu itu maha kuasa.
Yang ketiga yaitu berwudlu ketika hendak tidur wudlu ini sunah dan membasuh dzakar bila hendak mengulangi bersenggama.
Dikutip dari sebagian orang yang dapat dipercaya bahwa barangsiapa mendahulukan membaca basmalah ketika bersetubuh maksudnya menyetubuhi isterinya, dan surat Ikhlas sampai akhirnya, takbir, tahlil serta membaca : “bismillahil aliyyil adzim, Allahummajalha dzurriatan thoyyibah in kunta qoddarta an tukhrija mi sholbi, allahumma jannibni syaiona wa jannibis syaitoa ma rozaqtana” Kemudian suami menyuruh isterinya tidur kearah kanan. Maka jika dari hasil jima’ itu Allah mentakdirkan isteri mengandung, maka anak yang lahir nanti akan berjenis kelamin laki-laki dengan izin Allah. Dan saya telah mengamalkan dzikir serta teori ini. Dan sayapun menemukan kebenarannya tanpa ada keraguan. Dan hanya dari Allah lah pertolongan itu. Demikian penggalan komentar Imam As-Suyuthi.
Sebagian Masyayikh mengatakan: Barangsiapa menyetubuhi isterinya lalu ketika ia merasa keluar mani ia membaca dzikir : “la tudrikuhul absoru wahuwa yudrikul abshor wahuwa latiful khobir” maka apabila Allah mentakdirkan, anak yang dilahirkan kelak akan mengungguli kedua orang tuanya dalam hal ilmu, sikap, dan amalnya, Insya Allah.”
Penulis kitab hasyiah Bujairomi alal Khotib tepatnya mengatakan (faidah): Saya melihat tulisan Syekh Al-Azroqy yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa seseorang yang menghendaki isterinya melahirkan anak laki-laki, maka hendaknya ia meletakkan tangannya pada perut isterinya di awal kehamilan dan mengucapkan: dengan menyebut nama Allah, wahai Allah saya akan menamakan anak yang di perut ibunya Muhammad, maka jadikanlah laki-laki, maka kelak anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin laki-laki. Insya Allah terbukti. (*)